You are currently browsing the tag archive for the ‘Ikan’ tag.

Ikan adalah kunci dalam sistem akuaponik. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman. Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan dalam sistem akuaponik. Jenis ikan ini tergantung pada iklim lokal dan jenis yang tersedia di pasaran.

Dalam prakteknya, ikan nila merupakan ikan yang paling populer dipilih untuk proyek komersial dan hobi rumahan. Tapi Barramundi, lele, ikan mas, Ikan Mas, Koi, Murray Cod, Silver Perch, Jade Perch, Trout juga digunakan – juga Krustasea air tawar seperti Yabby dan Redclaw.

Akuaponik tidak hanya baik untuk sayuran hijau. Aquaponics akan menumbuhkan hampir semua jenis sayuran. Beberapa varietas sayuran buah yang berkinerja baik adalah; terung (ungu), Capsicum (peper lonceng), kacang, kacang polong dan banyak lagi. Wortel dan Bit  juga bisa tumbuh.

Tanaman yang  tumbuh dalam sistem aqiaponic hanya dibatasi oleh jenis sistem aquaponics, atau lebih tepatnya, jenis media tanam. Media tanam yang diisi kerikil atau semacamnya, tampaknya menjadi media tanam yang paling berhasil untuk berbagai jenis tanaman.

Sumber tulisan dari sini, sini, sini

Secara sederhana Akuaponik dapat digambarkan sebagai kombinasi dari akuakultur dan hidroponik. Dari sinilah nama akuaponik berasal.

Fokus dalam Akuakultur adalah memaksimalkan pertumbuhan ikan di dalam tangki atau kolam pemeliharaan. Ikan biasanya ditebar pada tangki atau kolam dengan kepadatan yang tinggi. Tingkat penebaran yang tinggi ini berarti bahwa air untuk budidaya menjadi mudah tercemar oleh kotoran ikan. Kotoran ikan ini berbentuk Amonia yang beracun bagi ikan.

Sementara itu, Hidroponik bergantung pada aplikasi nutrisi buatan manusia. Nutrisi ini dibuat dari ramuan bahan kimia, garam dan unsur-unsur mikro. Ramuan nutrisi dicampur dengan teliti untuk membentuk keseimbangan optimal untuk pertumbuhan tanaman.

Aquaponik menggabungkan kedua sistem tersebut. Aquaponik menggunakan kotoran ikan yang berisi hampir semua nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Akuaponik juga menggunakan tanaman dan medianya untuk membersihkan dan memurnikan air. Jadi dalam akuaponik  terjadi simbiosis antara  tanaman dan ikan.

Sumber tulisan dari sini, sini, sini

Pakan alami merupakan pakan terbaik bagi pertumbuhan ikan, baik itu bagi larva ikan maupun ikan dewasa. Pakan alami pada dasarnya sudah terdapat dalam air kolam. Namun agar jumlahnya melimpah perlu dilakukan pemupukan kolam.

Pemupukan kolam dapat menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pupuk organik yang biasa digunakan dalam pemupukan kolam adalah kotoran ayam atau kotoran puyuh. Sedangkan pupuk anorganik yang biasa digunakan adalah urea dan TSP.

Pemupukan kolam dengan menggunakan pupuk organik, dosis yang digunakan adalah 200-500 gram pupuk per meter persegi luas kolam. Sedangkan jika kolam dipupuk dengan pupuk anorganik, dosis yang digunakan adalah 10 gram TSP dan 15 gram Urea per meter persegi luas kolam.

Pemupukan kolam biasanya dilakukan pada saat persiapan kolam. Setelah kolam dikeringkan, pematang dan caren kolam diperbaiki. Tanah dasar kolam di cangkul dan di biarkan kering  2-3 hari. Pupuk organik atau pupuk anorganik lalu di tebarkan secara merata dan kolam digenangi air 30-40 cm. Kolam di biarkan 5-7 hari agar pakan alami tumbuh.

Sebelum ikan dimasukkan, air kolam ditambah sampai kedalaman yang di inginkan.

Untuk pemupukan pada kolam yang sedang dipergunakan, pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organik. Pupuk organik tersebut tidak langsung disebarkan ke dalam kolam karena di khawatirkan akan menurunkan kualitas air kolam.

Pemupukan kolam dilakukan dengan cara memasukkan pupuk organik ke dalam karung, lalu karung tersebut dimasukkan ke dalam kolam. Pakan alami biasanya tumbuh melimpah setelah  5-7 hari.

Referensi :   Budi Santoso.Budidaya Ikan Mas.Kanisius.1993. Abbas S D.Pakan Alami Ikan.Kanisius.1995.

eBook & Buku Akuaponik

ebook dan buku Akuaponik

Archieves

Artikel

Calendar

Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Visitor Location