Kultur cacing tubifex dapat menggunakan wadah berupa bak semen atau wadah lain yang berbentuk panjang. Wadah tersebut harus mempunyai lubang pemasukan air di satu sisi dan lubang pengeluaran di sisi yang lain. Wadah diletakkan di tempat yang teduh.
Media cacing tubifex berupa lumpur selokan setebal 5 cm yang di campur rata dengan pupuk kandang sebanyak 100 g/m2 atau dedak sebanyak 200 g/m2. Rendam media tersebut selama 3-4 hari.
Setelah di rendam selama 3-4 hari, aliri media dengan air secara kontinu dengan debit yang kecil. Tebarkan bibit cacing tubifex sebanyak kira kira 10 ekor dalam setiap lubang kecil yang berjarak 10-15 cm. Cacing tubifex dapat dipanen setelah 2-4 minggu pemeliharaan.
.
Tulisan yang berhubungan:
33 komentar
Comments feed for this article
Juni 18, 2009 pada 07:02
Perwira Aria
Hello,
Happy To Make Blog!
Jangan Lupa mampir ke blog saya ya,
wah makin banyak nich yang nulis tentang tubifex
September 30, 2009 pada 01:36
mamanabee
hallo, makasih sudah mampir.
saya sudah mampir, blog yang menarik & lengkap,
tks
April 30, 2010 pada 06:04
Fathia Kesuma Dinanti
mau tanya nie.. kalo medianya pake kotoran ternak bisa nggak? kalo bisa, terus apa si yang membuat kotoran ternak itu mendukung pertumbuhan cacing?
Mei 1, 2010 pada 02:55
maman
pm. terimakasih
November 5, 2009 pada 19:15
Memisahkan dan Membersihkan Tubifex (Cacing Sutra) dari Lumpur « m2n & anak Ikan
[…] Membersihkan Tubifex (Cacing Sutra) dari Lumpur Lompat ke Komentar Panen cacing sutra hasil budidaya biasanya dilakukan dengan mengambil cacing beserta lumpurnya. Cacing lalu dicuci bersih menggunakan […]
Desember 3, 2009 pada 08:35
SUYANTO
makasih atas semuanya dan mau nanya nii…media cacing/lumpur cacing yang sudah pernah di panen bisa nda dipakai lagi? caranya gimana?
mo nanya lagi nii…saya usaha memijahkan lele, awal awal pernah berhasil, tapi sekarang memijahkan sampai kurang lebih 12 kali gagal trus pada umur sekitar 15 s/d 25 hari, hampir mati semua paling tinggal 5/7 ekor. Dah nyoba pakai terpal yang baru, hasilnya juga sama. Nyoba gurameh juga sama. Tapi kalau beli ukuran lele 35 banyak sehatnya, mohon petunjuknya.trima kasih
Desember 26, 2009 pada 12:47
mamanabee
mohon maaf karena kesibukan baru bisa menanggapi. secara teori, media yang sudah dipanen bisa dipakai lagi. caranya diulangi lagi dari pemupukan.
untuk bibit lele, kebetulan saya belum pernah mencoba. terimakasih
Januari 12, 2010 pada 13:43
Pasdik Rochandi
Saya berterimakasih sekali atas iformasi yang saya paeroleh dari sini, saya ingin mengembang biakan cacing sutra, bagaimana saya bisa memperolah bibitnya? terimakasih
Januari 12, 2010 pada 14:32
pasdik
Sebelumnya terimakasih untuk informasi yang sudah saya baca disini, saya tertarik untuk budidaya cacing sutra, bagaimana saya bisa memperoleh bibitnya? Terimakasih
Januari 17, 2010 pada 23:01
maman
bisa membeli di toko ikan hias (kalau di jogja di pasar ngasem)
atau kalau tidak ada terpaksa mencari di pinggir sungai atau selokan.
terimakasih
Februari 26, 2010 pada 20:27
resky
menarik sekali, tapi belum ada penjelasan pengaliran air secara continue menggunakan air apa?
Maret 10, 2010 pada 02:57
maman
bisa menggunakan air dari selokan atau irigasi. jika tidak ada bisa menggunakan pompa air. terimakasih
Maret 2, 2010 pada 17:59
halim
mas, biasanya untuk panen cacing sutra bisa mmenghasilkan berapa liter cacing sutra per meter perseginya????????? tank’s untuk jawabannya
Maret 10, 2010 pada 03:03
maman
maaf, sampai saat ini saya belum dapat data pasti berapa hasil per meter persegi.
yang saya tahu populasi maksimal tercapai minimal 40 hari. terimakasih sudah berkunjung.
Maret 11, 2010 pada 18:42
halim
sebenare ciri air yang mengandung oksigen itu begemana se4h????
Maret 13, 2010 pada 02:37
maman
pada dasarnya air mengandung oksigen. jika ikan megap2 berarti oksigennya kurang. umumnya air mengalir mempunyai kadar oksigen yang lebih tinggi daripada air diam. terimakasih.
Maret 14, 2010 pada 18:39
halim
harusnya aku yang terima kasih ma abang lain kali jika aku ada masalah kiranya bang maman sedia membantu menjawB PERTANYAAN INI
Maret 17, 2010 pada 12:16
maman
ok
Maret 14, 2010 pada 18:41
halim
TANK
Juni 2, 2010 pada 08:32
Nana
Wah ternyata saya sudah ketemu jawabannya. Cacing sutra yang saya maksud. Saya akan coba dengan beberapa teman komunitas saya.
Juni 6, 2010 pada 06:48
maman
terimakasih sudah mampir,
Agustus 30, 2010 pada 07:52
Tentang Infusoria « m2n & anak Ikan
[…] Kultur Cacing Tubifex / Cacing Sutra […]
Agustus 30, 2010 pada 07:53
Kultur Kutu Air / Moina dan Daphnia « m2n & anak Ikan
[…] Kultur Cacing Tubifex / Cacing Sutra […]
Agustus 30, 2010 pada 07:53
Kultur Rotifera « m2n & anak Ikan
[…] Kultur Cacing Tubifex / Cacing Sutra […]
Agustus 30, 2010 pada 07:53
Kultur Infusoria « m2n & anak Ikan
[…] Kultur Cacing Tubifex / Cacing Sutra […]
November 3, 2011 pada 20:04
culun vinoy
oke banget saya punya bnyak larva pasti akan saya coba.!!!!!!!!
November 9, 2011 pada 04:00
maman
terima kasih
November 11, 2011 pada 04:28
LELASURAMADU LOVES CATFISH
Saya pernah coba, malah kotoran yang semula diharapkan jadi pakan, malah sangat berbau. Gagal dekomposisi
September 30, 2012 pada 08:29
maman
mungkin kotoran terlalu banyak, kurang matahari dan aerasi.
terimakasih
November 7, 2012 pada 07:19
boybaihaqy
gan ane mau tanya.. kalau tubiflexnya dapet dari mana yah.. soalnya d daerah ane gak ada yang jual…
November 29, 2012 pada 20:25
maman
coba aja cari di toko ikan hias.
kalo g ada cari di sungai atau selokan yang banyak bahan organiknya
Agustus 13, 2015 pada 11:02
irwinsyah
dimana yang budidaya cacing sutra ini, di daerah bogor? trims
Oktober 2, 2015 pada 14:48
maman
maaf saya jogja mas, kalau bogor kurang tahu…